Kamis, 29 Desember 2011

KEMAJUAN PERSALINAN


kemajuan Persalinan
ditentukan oleh :
  1. Meningkatnya intensitas, frekuensi dan durasi kontraksi uterus ( his ) yang diperoleh melalui palpasi abdomen , pemasangan transduser eksterna; atau insersi kateter intra uterin
  2. Dilatasi servik
  3. Pendataran servik
clip_image002

Hal yang perlu dicatat saat melakukan vaginal toucher :
  1. Derajat dilatasi dan pendataran servik
  2. Ada tidaknya forewater ( selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah )
  3. Keadaan cairan amnion ( jernih , hijau , kemerahan, kental )
  4. Posisi dari bagian terendah janin yang diperoleh dari perabaan sutura sagitalis dan perabaan ubun ubun kecil
  5. Derajat penurunan bagian terendah janin ( bidang hodge atau station )
  6. Gambar dibawah memperlihatkan adanya kepala janin yang mengadakan fleksi penuh pada posisi oksiput kiri anterior dengan kepala yang hampir engage ( diameter suboccipitobregmatica sedikit diatas pintu atas panggul ), dilatasi servik kira kira 3 jari dan terdapat forewater (selaput ketuban masih utuh .
clip_image004

     7. Desensus bagian terendah janin         Diketahui dengan melakukan palpasi abdomen (Leopold III dan IV ) atau dengan palpasi   perlimaan :

Palpasi abdomen Leopold IV :

clip_image006

PALPASI PERLIMAAN   (palpasi abdomen saat persalinan)
clip_image008
clip_image010

Bidang Hodge: Bidang penurunan kepala

Hugh I. Hodge, menemukan bidang-bidang lain dalam panggul untuk mengetahui seberapa jauh penurun kepala pada panggul yang dikenal dengan Bidang Hodge. Beliau juga mengajarkan pelajaran kebidanan tentang letak verteks/letak belakang kepala, mekanisme letak sungsang, pemasangan forsep, dan mengubah letak kepala dengan tangan sebelum memasang cunam.
Bidang Hodge
Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:
1. Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.
4. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus.

Selasa, 06 Desember 2011

BT stadium akhir,,,

hhuuummmmmmmmmmm.....
malam yang membosankan,,,
bagusnya saya cerita tentang kampus sj deh,,,

td d kampus sy sedikit kaku dalam diskusi bahka ad seorang teman bertax kepadaku knp sy tdk seperti biasanya lg dlm diskusi,,,,
dan alasan ini semua sy sendiripun tdk tau ap sebabnya..,,

Kamis, 01 Desember 2011

episiotomi

Share53
Episiotomi adalah prosedur bedah minor di mana kulit dan otot-otot yang mendasari daerah perineum-antara vagina dan rektum-dipotong pada saat kala 2 (kepala crowning) untuk membantu dalam proses melahirkan dengan memperbesar pembukaan jalan lahir dan memungkinkan bayi untuk melalui vagina dengan lebih mudah.
Meskipun tindakan episiotomi adalah intervensi yang umum, tapi sebenarnya tindakan ini harusnya bukan menjadi tindakan /intervensi rutin di setiap pertolongan persalinan pervagina, sekitar lebih dari 70% dari semua persalinan per vagina tidak perlu episiotomi. Anda dapat mencoba untuk menghindari kebutuhan akan episiotomi dengan pijat perineum, dan mengontrol nafas serta mengontrol kapan harus mengejan dan kapan tidak. Episiotomi dimulai dengan anesthestic lokal (baik blok saraf atau injeksi epidural) untuk mematikan rasa di daerah dimana pemotongan akan dibuat. Dua jari ditempatkan antara gunting dan kepala bayi untuk perlindungan. Ini diikuti dengan pemotongan secara mediolateral (miring ke satu sisi vagina untuk menghindari otot sfingter anus) atau pemotongan garis pertengahan atau median (potongan lurus kurang dari satu inci arah anus).
Memotong memperbesar lubang vagina dan membantu dalam melahirkan bayi Anda. Jika Anda memerlukan forsep atau pengiriman vakum, maka panjang sayatan akan lebih panjang dari yang seharusnya jika bayi Anda lahir tanpa dibantu instrumen. Setelah bayi dan plasenta lahir, maka jalan lahir akan diperiksa untuk setiap robekan yang perlu perbaikan.
Sayatan episiotomi dilakukan pada otot, kulit dan kulit perineum vagina dijahit menggunakan jahitan yang dapat diserap (langsung jadi kulit).  Biasanya ini membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit. Sayatan dijahit segera setelah melahirkan untuk mencegah kehilangan darah dan mengurangi kemungkinan infeksi.
Sayatan median termudah untuk membuat dan memperbaiki, tetapi jika robekannya mellebar maka tidak memberikan perlindungan apapun untuk anus, artinya bisa sampai anusnya iikut robek. Potongan mediolateral lebih sulit untuk memperbaiki namun memberikan perlindungan terbaik terhadap kerusakan pada sfingter anal dan paling sesuai dengan tujuan episiotomi.
Mengapa Anda Perlu sebuah Episiotomi?
Sebuah persalinan per vagina normal melibatkan kontraksi yang intens dan memerlukan dorongan mengejan dari sang ibu. Waktu dan kesabaran diperlukan dalam persalinan untuk melahirkan seorang bayi. Mengejan dengan tidak berpola seringkali menyebabkan adanya robekan pada perineum.
Episiotomi dapat dilakukan untuk mencegah robekan yang tak beraturan yang mungkin terjadi:
· jika presentasi bayi bukan belakang kepala (bisa muka, ubun-ubun besar, sungsang atau lainnya)
· jika Anda memiliki bekas luka hasil dari robekan di persalinan sebelumnya
· jika Anda pernah menjalani operasi sebelumnya untuk memperbaiki luka perineum atau prolaps uterus